Tomat (Lycopersium esculentum, M) Mengandung Likopen - Coesmana Family
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tomat (Lycopersium esculentum, M) Mengandung Likopen

(Tomat (lycopersium esculentum. M) menagndung Likopen
Sumber: Pixabay)

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu buah yang tergolong tanaman musiman yang berbentuk perdu dan termasuk ke dalam famili Solanaceae. 

Buah tomat merupakan sumber vitamin dan mineral. Selain dikonsumsi mentah, bumbu masakan dapur, buah tomat dapat juga dibuat berbagai macam makanan olahan seperti jus tomat, saos, sari perasan (purre), pasta dan tepung kering (Wasonowati, 2011).

Buah tomat salah satu komoditas holtikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Selain memiliki rasa manis-manis asam buah tomat banyak mengandung vitamin C, A, dan E juga kalium, kalsium dan garam-garam mineral.

Buah tomat juga kaya dengan likopen, kandungan likopen yang terdapat pada buah tomat berperan cukup penting bagi kesehatan manusia yang diketahui aktivitas antioksidannya dua kali lebih kuat dibandingkan dengan α-tokoferol atau vitamin E (Mappiratu, 2010).

Ada 5 (lima) jenis buah tomat berdasarkan bentuk buahnya yaitu :

  1. Tomat biasa (L. commune) yang bentuk buahnya bulat pipih, tidak teratur, dan sedikit beralur, terutama dekat tangkainya.
  2. Tomat apel atau pir (L. pyriporme) yang buahnya berbentuk bulat dan sedikit keras menyerupai buah apel atau pir. Tomat jenis ini juga banyak ditemui di pasar lokal.
  3. Tomat kentang (L grandifolium) yang ukuran buahnya lebih besar bila dibandingkan dengan tomat apel.
  4. Tomat gondol (L. validum) yang bentuknya agak lonjong, teksturnya keras dan berkulit tebal.
  5. Tomat ceri (L. esculentum var cerasiforme) yang bentuknya bulat, kecil-kecil dan rasanya cukup manis (Rukmana, 1994). 

Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam buah tomat segar (matang) tiap 100 gram antara lain: air 94%, lemak, protein, karbohidrat, serat, besi, kalsium, fosfor, sodium, kalium, Vitamin B1 (thiamin), Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B3 (niasin), Vitamin C, Vitamin B6 (pyridoxine), Vitamin A (Lorenz, 1998). ProVitamin A yang ada dalam buah tomat adalah likopen, pada buah tomat segar kadar likopen sebesar 70 sampai 130 mg/kg (Tonucci et al., 1995).

Berikut disampaikan juga kandungan senayawa pada buah tomat dari beberapa sumber.

Kandungan Zat Gizi Buah Tomat Masak (Tiap 100 Gram)

Komponen

Jumlah*

Jumlah**

Vitamin A (SI)

1500

1500

Vitamin B1 (mg)

0,06

0,059

Vitamin C (mg)

40

19,1

Karbohidrat (g)

4,2

4,64

Lemak (g)

0,3

0,33

Protein (g)

1

0,85

Air (%)

94

93,76

Fosfor )mg)

2,7

2,4

Besi (mg)

0,5

0,45

Serat (g)

-

1,1

Lycopen (µg)

-

4600

Sumber:  * Susanto dan Saneto, 1994
               ** Kailaku dkk, 2007

Menurut Davies (2000) kandungan likopen dalam tomat sangat dipengaruhi oleh varietas, tingkat kematangan buah, dan proses pengolahannya. Dalam hal varietas, Davies (2000) menyatakan bahwa kandungan likopen pada tomat dicirikan oleh warna semakin merah, warna tomat akan mengandung likopen lebih tinggi   sedangkan tomat warna kuning mengandung likopen lebih rendah. 

Kandungan likopen tomat berdasarkan tingkat kematangan 

Tingkat Kematangan Tomat

Kandungan Likopen

Tomat muda bewarna hijau

25 µg / 100 gr

Tomat matang bewarna hijau

10 µg/ 100 gr

Tomat kekuningan

370 µg/ 100 gr

Tomat merah

4600 µg/ 100 gr

Tomat lewat matang

7050 µg/ 100 gr

Sumber : Fraser et al (1994) dalam Thomson et al (2000) dalam Mataram, KW dan Wahyuniari IAI.).

Buah Tomat Sebagai Produk Antioksidan

Buah tomat sebagai produk antioksidan di konsumsi dalam bentuk buah segar, tablet tomat, jus tomat, dan pada bidang ilmu kosmetik tomat dimanfaatkan sebagai masker wajah (Singh et al., 2012).

Likopen merupakan pigmen yang membuat tomat berwarna merah. Tomat dapat berfungsi sebagai suplemen Kesehatan karena tomat mengandung likopen yang cukup tinggi.

Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karothen adalah suatu karotenoid pigmen merah terang, suatu fitokimia yang banyak ditemukan dalam buah tomat. Nama likopen sendiri diambil dari penggolongan buah tomat, yaitu Lycopersicon esculentum. 

Likopen adalah salah satu senyawa antioksidan yang menunjukkan peredaman radikal bebas yang lebih tinggi dibandingkan vitamin E dan dari jenis karotenoid lain. 

Menurut beberapa penelitian epidemiologi diet kaya makanan yang mengandung likopen berperan dalam mencegah penyakit jantung dan melindungi terhadap beberapa jenis kanker, serta terhadap efek eritema sinar ultraviolet (Zhu, Zhang and Liu, 2008). 

Likopen memiliki atom karbon 40 dan ikatan rangkap, salah satu senyawa tak jenuh di alam karena ikatan ganda yang tidak terkonjugasi dan likopen menyerap radiasi pada panjang gelombang visible

Likopen dapat mengurangi efek sinar UV yang dapat merusak pada kulit dan dapat meningkatkan perlindungan terhadap sunburn dan efek kumulatif dari paparan sinar matahari (kanker).

Penggunaan karotenoid, terutama likopen, dalam komposisi kosmetik dimaksudkan untuk mendukung pembaharuan epidermal dan untuk mendukung regenerasi kulit dan atau untuk meningkatkan ketebalan epidermis.

Likopen memiliki sifat kimia yang efektif dalam menghalangi sinar UV yang merusak (Sahasrabuddhe, 2011).

Likopen sangat berfungsi sebagai antioksidan yang efektif bagi kesehatan (Syafaatur, 2015).

Likopen merupakan kelompok karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh (Tinkler & Bohm 2004, Arab & Steak 2000). 

Sebagai antioksidan, likopen dapat melindungi DNA, di samping sel darah merah, sel tubuh, dan hati (Hu Weilian et al., 2013).

Selain kandungan likopen, tomat juga mengandung polifenol yang ternyata  juga memiliki kemampuan antioksidan yang dapat memadamkan radikal bebas (Obermuller-jevic 2003, Sunarni 2005).

Oleh karena itu konsumsi tomat dapat memberikan proteksi terhadap kerusakan oksidatif yang secara potensial mencegah mutasi pada fase inisiasi dan progresi dari kanker (Allen et al. 2002, Canene-adam et al. 2004).

Berdasarkan penelitian yang telah dibuktikan oleh Mappiratu (2010) tomat memiliki aktivitas antioksidan dalam jus buah tomat. Didukung penelitian oleh Rao (1997) yang menyatakan bahwa mengkonsumsi jus tomat setiap hari mampu meningkatkan kadar likopen (antioksidan) dalam tubuh. 

Penelitian lain mengenai khasiat buah tomat sebagai antioksidan juga telah dibuktikan oleh Budiman (2008), dengan menguji aktivitas antioksidan pada sediaan krim dengan berbagai konsentrasi ekstrak kering buah tomat, dimana hasil optimum ekstrak kering buah tomat sebagai antioksidan adalah 3%.

Tomat merupakan salah satu jenis buah yang mengandung senyawa karotenoid, polifenol, dan vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan. Karotenoid yang dominan adalah pigmen likopen, sedangkan polifenol pada tomat sebagian besar terdiri dari flavonoid. Dengan kandungan antioksidan tinggi, membuat tomat memiliki potensi sebagai anti penuaan kulit herbal (Surbakti dan Berawi, 2016).

Energi dari radikal bebas yang merupakan sumber penyakit dan penuaan dini dapat dinetralisir oleh likopen. Likopen bersifat antioksidan dengan cara melindungi sel dari kerusakan reaksi oksidasi oksigen tunggal dan oksidator lain (Tambunan, 2015).

Mekanisme Kerja Tomat Sebagai Anti-Aging

Likopen merupakan suatu antioksidan yang sangat kuat, kemampuannya mengendalikan oksigen tunggal (oksigen dalam bentuk radikal bebas) 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12.500 kali dari pada gluthation (Selamet et al., 2013).

Oksigen tunggal merupakan prooksidan yang terbentuk akibat radiasi sinar UV dan dapat menyebabkan penuaan dan kerusakan kulit. 

Manfaat likopen pada tubuh diantaranya yaitu dapat menghambat aktivitas stres oksidatif, berfungsi untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dan berperan dalam proses non-oksidatif (diantaranya yaitu pengaturan respon imun dan pengaturan metabolisme). Oleh sebab itu tomat memiliki peran kemopreventif (Febriansyah, dkk. 2016 dalam Junnaeni, dkk, 2019).

Tomat Membantu Penurunan Kanker Prostat

Temuan dari prospective epidemiologic trials pertama kali menunjukkan bahwa konsumsi produk tomat yang mendekati 5 sampai 7 porsi perminggu dapat dihubungkan dengan penurunan 30%-40% risiko kanker prostat (Adams KC, dkk, 2007 dalam Mataram, KW dan Wahyuniari IAI.).

Demikian juga studi lain yang memaparkan analisis statistiknya bahwa konsumsi 2-4 porsi tomat perminggu dihubungkan dengan 26% pengurangan risiko yang signifikan dari kanker prostat jika dibandingkan dengan tidak mengkonsumsi sama sekali (Mataram, KW dan Wahyuniari IAI.).

Selain itu produk tomat seperti pizza dan saus tomat juga secara signifikan dihubungkan dengan pengurangan risiko kanker prostat sekitar 15% dan 34% jika dikonsumsi 2-4 kali perminggu dibandingkan dengan tidak mengkonsumsi sama sekali. (Campbell JK, dkk. 2007 dalam 2007 dalam Mataram, KW dan Wahyuniari IAI.).

Beberapa studi epidemiologi memperlihatkan adanya penurunan risiko kanker prostat pada pria yang mengonsumsi likopen dari buah tomat (Obermuller-jevic 2003, Sunarni 2005).

Tomat Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Tomat juga mengandung, kalium yang baik untuk kesehatan. Kandungan kalium dalam tomat mencapai 360 mg dari 100 gram tomat merah (Sulihandri, dkk 2013). Konsumsi jumlah kalium yang cukup dapat mengurangi Cerebrovascular Accident (CVA) secara independen dari pengurangan tekanan darah (Houston, 2011). 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2012 dalam Mataram, KW dan Wahyuniari IAI.) juga menemukan bahwa ada penurunan rata-rata tekanan darah pada wanita post menopause yang menderita hipertensi dengan Pemberian jus tomat (Lycopersicum Commune) yang diberikan selama 7 hari.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sulihandri  (2013), bahwa tekanan darah pada penderita hipertensi bisa turun saat mengkonsumsi tomat karena didalam tomat mengandung kalium.

Kandungan Likopen Lebih Tinggi Melalui Jus Tomat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar likopen lebih tinggi jika responden mengkonsumsi jus tomat, sekaligus membuktikan bahwa likopen diserap tubuh dengan lebih baik jika diproses menjadi jus daripada jika dikonsumsi dalam bentuk alaminya.

Hasil penelitian di atas didukung oleh Shi dan Le Maguer (2000) yang menyebutkan bahwa sifat bioavailability likopen meningkat setelah pemasakan. Jadi produk olahan tomat seperti saus, jus dan saus pizza memiliki lebih banyak likopen yang bersifat bioavailable dibandingkan tomat segar.

Johnson dkk. (1997) juga menambahkan bahwa kadar likopen dalam tubuh 2,5 kali lebih tinggi setelah  konsumsi pasta tomat daripada setelah konsumsi tomat segar. 

Tsang (2005) menjelaskan likopen lebih banyak pada tomat yang diolah karena disebabkan likopen terikat dengan struktur sel tomat dan perubahan suhu dalam proses pengolahan dapat melepaskan likopen dari struktur sel tersebut.

Baca Juga: Pisang, mengandung Kalium

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Sumber:

Iswari, K. 2015. Pemanfaatan Tomat dan Sirsak Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Produk Suplemen Kesehatan (The Use of Tomato and Soursop for Health Supplement Instant Fluor).

Junnaeni, dkk. 2019. Ekstrak Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) Menurunkan Kadar Glutation Darah Tikus Wistar Hiperurisemia. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 8, Nomor 2, April 2019.

Mataram, K.W.M. dan Wahyuniari, I.A.I. Manfaat Tomat Dalam Mengurangi Risiko Kanker Prostat.

Ramdani, M., Hidayat, U.R. dan Alfikrie, F. 2020. Efek Pemberian 150 Gram Tomat (Solanum Lycopersium) Terhadap Telanan Darah Penderita Hipertensi. Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 2 No. 1 Tahun 2020.