Konsumsi Beras Merah Yang Kaya Manfaat - Coesmana Family
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsumsi Beras Merah Yang Kaya Manfaat

Konsumsi beras merah setiap hari yang kaya manfaat untuk kesehatan. Padi merupakan bahan pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Beras mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.  

Berdasarkan warna, beras terdiri dari 3 jenis, yakni beras putih, beras merah dan beras hitam. Warna pigment merah, ungu, dan hitam terdapat pada lapisan perikap hingga lapisan luar endosperma.

Warna merupakan faktor kualitas yang penting bagi makanan. bersama-sama dengan aroma, rasa dan tekstur, warna memegang peran penting dalam penerimaan makanan  (Man 1997, Winarno 1997 dalam Samber, dkk ).

Warna pada beras merupakan sifat yang diturunkan oleh tetuanya (Tang dan Wang 2001). Antosianin adalah pigment yang memberi warna merah, biru atau keunguan pada bunga, buah, dan sayuran.

Kandungan Beras Merah dan Manfaatnya

Secara kimia antosianin merupakan turunan aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil, metilasi dan glikosilasi (Harbone 2005). Antosianin adalah senyawa yang bersifat amfoter, yaitu memiliki kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun basa. Dalam media asam antosianin bewarna merah, dan pada media basa berubah menjadi ungu dan biru (Man 1997).

Antosianin termasuk pigmen larut air yang secara alami, terakumulasi pada sel epidermis buah-buah, akar, dan daun. Antosianin terdapat pada sejumlah besar buah-buah seperti anggur; stroberi; ceri;  serta pada sayuran seperti kol merah dan bayam merah (Hendry 1996;Harbone 1987).

Beras merah dan beras hitam juga mengandung antosianin. Antosianin pada beras pertama kali dipelajari oleh Nagai et al (1960) sebagaimana dikutip oleh Abdullah (2017).


Nasi Beras Merah
Warna yang diberikan oleh antosianin berdasarkan susunan rangkap terkonjugasinya yang panjang, sehingga mampu menyerap cahaya pada rentang cahaya tampak. Sistem rangkap terkonjugasi ini juga mampu menjadikan antosianin sebagai antioksidan dengan mekanisme panangkapan radikal.

Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Senyawa paling berbahaya dalam radikal bebas adalah hidroksil (OH) karena memiliki reaktivitas paling tinggi. Molekul tersebut sangat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya. Jika sudah terbentuk dalam tubuh, maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya membentuk suatu radikal bebas dalam jumlah yang banyak (Low dkk, 2007). Dan antioksidan merupakan zat penghancur atau penangkal radikal bebas. 

Antosianin termasuk komponen flavonoid, yaitu turunan polifenol pada tumbuhan yang memiliki kemampuan sebagai, antikanker, dan mencegah penyakit jantung koroner dengan cara mencegah penyumbatan pembuluh arteri (Wang et al , 1997).

Dalam jumlah sedikit saja (146 mg/ml), antosianin sudah efektif mencegah produksi lemak jahat LDL ( Low Densisty Lipoprotein ) pada kelinci (Jawi dan Budiasa 2011 dalam Abdullah 2017) dan memperbaiki penglihatan mata (Timberlake dan Henry 1988 dalamAbdullah 2017).

Asupan antosianin setiap hari diperkirakan sekitar 200 mg, akan berperan penting dalam diet dan memenuhi kebutuhan pangan dan gizi (Kim et al , dalam Abdullah,2017).

Beras merah dan beras hitam merupakan pangan fungsional karena mengandung komponen aktif termasuk fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan (Wijayanti,2004 dalam Abdullah 2017).

Baca Juga: Kandungan Serat Singkong

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Sumber:

Abdullah, 2017, Peningkatan Kadar Antosianin Beras Merah dan Beras Hitam Melalui Biofortifikasi, Jurnal Litbang Pertanian Vol. 36 No.2 Desember 2017.

Samber, dkk, -, Karakteristik Antosianin Sebagai Pewarna Alami.