Kandungan dan Khasiat Saffron (Crocus sativa L) - Coesmana Family
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kandungan dan Khasiat Saffron (Crocus sativa L)

(Kandungan dan khasiat Saffron
Sumber: Pixabay)

Khasiat bunga saffron sebagai toner pada wajah khususnya untuk wanita, anti kanker, anti depresan, mengatasi insomnia, anti hipertensi, dan mengurangi sindrom PMS. 

Saffron dengan bahasa latin Crocus sativa L, saat ini sudah banyak diketahui khasiatnya bagi kesehatan tubuh. Saffron dengan aroma, warna dan rasa yang unik telah digunakan sebagai bahan makanan dan juga pengobatan tradisional. 

KANDUNGAN SAFFRON

Analisis kimia menunjukkan adanya lebih dari 34 komponen volatile termasuk terpen, alkohol terpen dan esternya dalam saffron. Empat kandungan utama yang terdapat dalam Saffron yaitu crocin (monoglycosyl atau di-glycosyl polyene ester),crocetin (prekursor asam dikarboksilat karotenoid alami crocin), picrocrocin (prekursor glikosida monoterpen dari safranal dan produk degradasi zeaxanthin) dan safranal

Crocin sebagai pemberi warna pada saffron merupakan karotenoid yang larut dalam air karena memiliki kandungan glikosil yang tinggi. Picocrocin merupakan zat utama yang bertanggungjawab terhadap rasa saffron serta safranal merupakan minyak volatil yang bertanggungjawab terhadap aroma saffron (Bathaie dalam Afifah 2020).

MANFAAT SAFFRON

saffron
Anti Kanker

Temuan ilmiah melalui model in vivo dan in vitro menunjukkan bahwa saffron dapat mempengaruhi karsinogenesis. Crocin dan crocetin yang terdapat dalam saffron memiliki aktivitas antikanker yang signifikan pada sel-sel payudara, paru, pankreas dan leukemia. 

Pengujian potensi saffron dalam menginduksi efek sitotoksik dan apoptosis pada sel kanker paru-paru A549 dilakukan. Sel A549 diinkubasi dengan berbagai konsentrasi ekstrak saffron, kemudian perubahan morfologi sel, viabilitas sel dan apoptosis ditentukan menggunakan invertmikroskop normal, nilai MTT, Annexin V dan iodide propidium. 

Berdasarkan hasil pengujian, ekstrak saffron mampu menurunkan proliferase sel A549, menginduksi perubahan morfologi serta meningkatkan persentase sel apoptosis (Samarghandian, dkk 2013 dalam Afifah 2020).

Eksperimen in vitro efek antikanker dari saffron telah difokuskan pada crocin sebagai senyawa antikanker yang penting dalam beberapa penghambatan pertumbuhan leukemia myelogenous kronis K562 dan sel leukemia promyelocytyc HL-60 oleh dimethylcrocetin, crocetin dan crocin. 

Sitotoksitas dimethylcrocetin crocin pada sel leukemia L1210 dan leukemia P388 telah dilaporkan dengan konsentrasi 7-30 ppm untuk dimetilcrocin dan 11-39 ppm untuk crocin menghasilkan 50% sitotoksisitas. 

Dimetilcrocetin dapat mengganggu interaksi DNA-protein yang penting untuk sintesis DNA seluler. Pemberian ekstrak saffron oral secara signifikan menghambat genotoksisitas yang diinduksi oleh cisplatin, mitomycin-C dan uretan dalam uji mikronukleus sumsum tulang tikus (Nair, dkk 1992 dalam Afifah 2020).

Eksrak saffron secara in vitro juga telah diujikan dengan konsentrasi 200-2000 microgram/ml dapat menurunkan viabilitas sel MCF-7 dengan tergantung pada dosis waktu IC50 400 +/- 18,5 mikrog/ ml setelah 48 jam. Saffron memberikan efek proapoptosis pada lini sel yang diturunkan dari kanker payudara dan dapat dianggap sebagai agen kemoterapi potensial pada kanker payudara (Mousavi 2009 dalam Afifah 2020).

Anti Depresan

Saffron telah dikenal sebagai pengobatan depresi di pengobatan tradisional Persia.Berdasarkan hasil pengujian, ekstrak ethanol saffron dengan dosis 30 mg/hari memiliki efektivitas yang mirip dengan imipramine 100 mg/hari dalam pengobatan depresi ringan hingga sedang. Efek samping mulut kering dan sedasi lebih banyak ditemukan pada penggunaan imipramine". 

Aktivitas antidepresan dari ekstrak air dan ethanol saffron juga dilakukan terhadap hewan percobaan tikus dengan membandingkan dengan fluoxetin (10 mg/kg) dan imipramin (15 mg/kg). 

Berdasarkan pengujian yang dilakukan menggunakan metode FST, ekstrak ethanol saffron (200-800 mg/kg) dan ekstrak air (160-320 mg/kg) menunjukkan aktivitas antidepresan karena mengurangi waktu imobilitas seperti imipramin dan fluoxetin. Ekstrak air saffron pada metode OFT juga memperlihatkan mengurangi total lokomotor. 

Efek antidepresan ekstrak Crocus sativus karena kandungan safranal dan crocin di dalamnya. Crocin beraksi melalui inhibisi uptake dopamin dan norepinefrin dan safranal melalui serotonin (Hosseinzadeh, dkk 2004 dalam Afifah 2020).

Sebuah meta analisis terkait efek suplemen saffron terhadap gejala depresi dilakukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, lima uji acak terkendali (dua plasebo uji terkendali dan tiga antidepresan uji terkontrol) masuk ke dalam meta analisis. 

Hasil yang didapatkan yaitu saffron secara signifikan mengurangi gejala depresi dibandingkan dengan kontrol plasebo. Sebuah effect size antara suplemen saffron dengan kelompok antidepresan memperlihatkan bahwa keduanya memiliki efektivitas yang hampir sama dalam mengurangi gejala depresi. Skor Jadad yaitu lima menunjukkan pengujian berkualitas tinggi.

Anti Hipertensi

Pengujian efek antihipertensi yang dimiliki oleh C.sativus dilakukan terhadap 28 tikus Wistar jantan. Pengujian dilakukan dengan memberikan saffron 200 mg/kg/hari per oral selama lima minggu pada tikus hipertensi. 

Hipertensi diinduksi oleh NG-nitro-L-arginine methyl ester (L-NAME; 40 mg/kg/hari) dan tekanan darah diukur setiap minggu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penggunaan saffron secara rutin dapat mencegah terjadinya kenaikan tekanan darah pada tikus hipertensi dimulai dari minggu ketiga pengobatan (Nasiri, 2015).

Pengujian dilakukan terhadap 80 subyek pasien DM tipe 2. Pengujian dilakukan menggunakan metode randomized-controlled trial dengan plasebo sebagai kontrolnya. Secara acak 40 pasien diberikan saffron dan 40 subyek lainnya diberikan plasebo selama 12 minggu.

Alkali fosfatase (ALP), aspartat aminotransferase (AST), alanin aminotransferase (ALT), serum urea, kreatinin, 24 jam urin albumin, tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, aktivitas fisik dan jumlah makanan yang masuk diukur sebelum dan sesudah percobaan. 

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, 100 mg per hari saffron memiliki hasil yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah sistol (P<0,005) bila dibandingkan dengan plasebo¹5. Efek penurunan tekanan darah oleh C. sativus pada tikus yang hipertensi dapat dimediasi melalui penghambatan kanal kalsium oleh crocetin (Imenshahidi, dkk 2014).

Insomnia

Crocus sativus telah dilaporkan perannya sebagai obat penenang, ekspektoran, anti asma, dan agen adaptogenik. Bagian tanaman yang berbeda seperti kulit, buah, biji dan kulit Crocus sativus mengandung berbagai bahan aktif secara biokimia seperti crocin, crocetin, dan safranal dalam proporsi yang berbeda. 

Tumbuhan ini telah menunjukkan efek kesehatan melalui modulasi berbagai proses biologis dan fisiologis (Nassiri-Asl & Hosseinzadeh, 2015). Tidur adalah proses biologis yang sangat dinamis dan terorganisir yang dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan. 

Kuantitas tidur dikaitkan dengan kualitas interaksi sosial. Gangguan tidur dianggap sebagai penyakit penting pada setiap tahap kehidupan. Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting untuk mempertahankan energi, penampilan, dan kesehatan fisik juga mengurangi kecemasan dan stress (Söderström, Jeding. Ekstedt. Perski & Åkerstedt. 2012 dalam Tudhur, 2019).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian crocin secara intraperitoneal dengan dosis tertinggi (50 mg/kg) mengurangi kecemasan mirip dengan diazepam seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan kecenderungan untuk memasuki kamar gelap dan meningkatkan waktu keseluruhan secara keseluruhan di ruang cahaya". 

Saffron sebelumnya telah disetujui sebagai terapi adjuvant yang efektif dalam depresi dan mungkin mengurangi gejala Generalized Anxiety Disorder (GAD). Dalam uji coba menggunakan double blind randomized controlled trial dengan subyek 40 pasien dengan gangguan ansietas ringan hingga sedang. 20 subyek menerima saffron 450 mg dan 20 subyek menerima plasebo. Intervensi diberikan sebagai terapi tambahan untuk sertralin setiap hari selama enam minggu. I

Berdasarkan hasil pengujian, saffron terbukti efektif dapat mengurangi Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) dibandingkan plasebo¹8 Komponen crocin dan safranal pada saffron terbukti efektif dapat digunakan sebagai pengobatan kecemasan melalui penekanan reuptake monoamin termasuk noreponefrin, serotonin dan dopamin. 

Efek lainnya yaitu penekanan N-methyl-D-aspartate (NMDA), penekanan monoamin oksidase serta menghambat peningkatan kadar kortikosteron dalam plasma yang mempercepat kenaikan tingkat stress (Pitsikas, 2016 dan Zarrindast & Khakpai, 2015).

 PMS

Sindrom pramenstruasi merupakan salah satu masalah kesehatan paling umum yang dilaporkan oleh wanita, yang mempengaruhi 20-40% wanita usia reproduktif. Hal ini ditandai dengan beberapa perubahan suasana hati dan perilaku²¹. 

Penelitian efek saffron dalam pengobatan PMS dilakukan terhadap 50 wanita usia 20-45 tahun dengan siklus menstruasi regular dan memiliki tanda PMS kurang dari 6 bulan sebelum pengujian. Sebanyak 25 subyek menerima kapsul saffron 30 mg/hari yaitu pada 15 mg pada pagi dan malam hari dan sebanyak 25 kapsul plasebo diberikan dua kali sehari selama 2 siklus menstruasi. 

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, saffron ditemukan efektif dalam meringankan gejala PMS. Perbedaan yang signifikan diamati dalam efikasi saffron pada siklus tiga dan empat menggunakan alat ukur Hamilton Depression Rating Scale dan Total Premenstrual Daily Symptoms (Agha -Hosseini, dkk 2008).

Toner Wajah

Putik bunga saffron (Crocus Sativus) dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan penyegar (face toner) karena putik bunga saffron (Crocus Sativus) mengandung Vitamin C, Zinc dan Flavonoid yang bisa dijadikan bahan alternatif untuk perawatan kulit wajah.

Menurut Safeena Sheikh, Suhail Asghar (2013) kosmetik herbal yang mengandung formula putik bunga saffron (Crocus Sativus) merupakan formula ringan tanpa minyak dan cocok untuk semua jenis kulit. 

Saran Pemakaian

Untuk penggunaan saffron, bisa diminum pada malam hari, dengan merendam 3 lembar putik saffron kedalam air putih biasa, biarkan selama kurang lebih 15 menit, setelah air berubah warna kekuningan, langsung diminum. 

Baca Juga: Hasil Penelitian Manfaat Daun Kumis Kucing

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Sumber:

Affifah, M.N., Hasanah, A.N. 2020. Saffron (Crocus sativa L): Kandungan dan Aktivitas Farmakologinya.

Salvi, A., Minerva, P. 2021. Kelayakan Sediaan Penyegar (Face Toner) Putik Bunga Saffron (Crocus sativus) Sebagai Kosmetik Tradisional Perawatan Kulit Wajah. Jurnal Tata Rias Dan Kecantikan Vol. 3, No.1. 2021.

Tudhur, N.S. 2019. Crocus sativus dan Insomnia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Vol 10,No.2, Desember 2019.Manfaat bunga saffron sebagai toner pada wajah khususnya untuk wanita, anti kanker, anti depresan, mengatasi insomnia, anti hipertensi, dan mengurangi sindrom PMS.